esai
Pencak Silat Kuna dari Indramayu, Hampir Punah!
Sikap Hormat dalam Pencak Dermayon, sebelum pertandingan dengan cara menempelkan telapak tangan - photo by Panji Darussalam - |
Pencak
silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi. Ada
pengaruh budaya Cina, agama Hindu, Budha, dan Islam dalam pencak silat.
Biasanya setiap daerah di Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas.
Misalnya, daerah Jawa Barat terkenal dengan aliran Cimande dan Cikalong, di
Jawa Tengah ada aliran Merpati Putih dan di Jawa Timur ada aliran Perisai Diri.
Untuk
Jawa Barat, selain aliran Cimande dan Cikalong, ada juga aliran Dermayon, atau
orang Indramayu lebih familiar dengan sebutan Penca Dermayon. Meski tak
setenar dengan dua aliran tadi, sebagai putra daerah, terus
terang melihat kondisi ini jadi
prihatin, hampir kebanyakan orang
Indramayu hanya mengenal yang namanya beladiri taekwondo, karate, jujitsu, kick boxing,
tinju, kung fu (wu shu), thai boxing, capoeira, dan lain sebagainya.
Tapi mereka melupakan seni beladiri yang terlahir dari karya leluhurnya, yakni Pencak
Silat Dermayonan.
Dari
sumber kekandaan dengan para jawara-jawara, seni bela diri ini asli dan hanya ada
di Indramayu. Ada keistimewaan dan perbedaan yang mencolok dibandingkan dengan
beladiri serupa, baik di tatar Sunda, Banten, Betawi, maupun Jawa umumnya.
Jika
merunut pada sisi geokultur masyarakat Indramayu yang notabene kota pelabuhan besar sejak dulu, sebagaimana Tome Pires tahun 1513 tiba di Jawa dan mencatat
dalam buku Suma Oriental. Bandar Cimanuk adalah pelabuhan terbesar kedua
setelah Sunda Kelapa, tak pelak sebuah kota pelabuhan besar, akan jadi magnet
sendiri bagi orang-orang untuk tinggal dan menetap di Bandar Cimanuk. Semakin banyak yang tinggal dan menetap, keniscayaan soal keamanan pelabuhan pun menjadi hal prioritas, demi kelancaran roda denyut pelabuhan.
Sebagai
bawahan kekuasaan Padjajaran, Bandar Cimanuk tentu dijaga ketat oleh pasukan bhayangkara-bhayangkara
pilih tanding, sebagai bagian pengamanan wilayah syah bandar. Apalagi ketika
akhirnya pasukan Gajah Mada dalam tugas suci ke Padjajaran dalam proses lamaran,
sebagian memilih jalur transportasi sungai, untuk menghindari kesulitan medan
hutan dalam perjalanan ke kuta keraton Padjajaran.
Sebagai
negara besar dan kuat, Majapahit disebutkan memiliki pendekar-pendekar besar
dan tangguh yang menguasai ilmu bela diri dan dapat menghimpun
prajurit-prajurit yang kemahirannya dalam pembelaan diri dapat diandalkan. Bisa
jadi, Pencak Dermayon ini lahir dan muncul kala itu dan terus mengalami
perkembangan hingga sekarang. Hal ini sebangun dari hasil penelitian Donald F.
Draeger.
Peneliti
silat Donald F. Draeger berpendapat bahwa bukti adanya seni bela diri bisa
dilihat dari berbagai artefak senjata yang ditemukan dari masa klasik
(Hindu-Budha) serta pada pahatan relief-relief yang berisikan sikap-sikap
kuda-kuda silat di candi Prambanan dan Borobudur. Dalam bukunya, Draeger
menuliskan bahwa senjata dan seni beladiri silat adalah tak terpisahkan, bukan
hanya dalam olah tubuh saja, melainkan juga pada hubungan spiritual yang
terkait erat dengan kebudayaan Indonesia.
Sayangnya,
bela diri peninggalan leluhur ini tidak mendapatkan perhatian dari Pemda Indramayu,
terutama oleh dinas terkait. Memang selain tidak ada perhatian, bela diri ini
juga susah berkembang karena ada faktor-faktor yang menghambat perkembangannya.
Para Jawara Pencak Dermayon sudah sangat langka, jadi sangat sulit ditemukan. Beberapa
faktor yang menyebabkan hal ini terjadi adalah :
- Tidak adanya minat masyarakat Indramayu terutama generasi muda untuk menggali warisan budaya nenek moyang, mereka lebih suka mengagumi beladiri dari negeri asing. Padahal konon beladiri di Indonesia adalah beladiri yang pertama yang berada di kawasan Asia Tenggara. Wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia meluas sampai ke beberapa negara tetangga, jadi ada kemungkinan beladiri di Indonesia di pelajari oleh bangsa lain. Bisa jadi thai boxing dengan pencak dermayon masih saudara kandung, masih kakang-adi?
- Dari dulu sampai sekarang keberadaan pencak dermayon ini sangat tertutup sehingga sulit untuk ditemukan. Beberapa peguron di Indramayu tidak semuanya mengajarkan beladiri ini. Terutama, karena sang guru memang tidak menguasainya.
- Tidak ada ahli beladiri jenis ini yang membuka perguruan besar seperti beladiri lain, contohnya cimande, merpati Putih, karate, thai boxing, taekwondo, boxer, dan lainnya.
- Sangat sulit dipelajari, hal ini disebabkan karena cara penyampaiannya yang kurang mengena. Tapi ada juga teknik yang lumayan rumit untuk kita pelajari, yaitu teknik melangkah (langka-jengkah). Makanya banyak sekali orang yang tidak mampu meneruskan latihan karena bingung.
- Sama seperti thai boxing, terkadang kalau kita benar-benar serius ingin menguasai beladiri ini, kita harus siap dibanting ataupun terkena pukulan, persis di film-film beladiri.
Beladiri
ini sangat mendetail sekali, setiap langkah, posisi dan gerakan tidak boleh ada
yang salah sedikitpun. Contohnya, kita tidak boleh menarik kaki yang tadinya
berada didepan kemudian digeser kesamping, langkah kaki yang benar-benar harus
diatur dengan baik. Butuh ketelatenan extra
untuk mempelajarinya. Kalau cuma sekedar bisa saja sih gampang, tapi untuk
menguasainya tidak mudah.
Jika
ditelisik lebih jauh, keisitimewaan yang mencolok adalah beladiri diri ini mengandalkan
kekuatan fisik yang lebih dominan. Jika pernah menonton film Ong
Bak dari Thailand, mungkin akan bisa melihat dimana perbedaannya. Jadi,
teknik dasar yang digunakan sama persis dengan
Beladiri Thai Boxing. Namun dalam pengembangannya, teknik beladiri thai boxing dan dermayon
memiliki beberapa perbedaan yang mencolok.
Untuk
lebih jelasnya akan dibahas tuntas perihal
teknik pertahanan dan teknik penyerangan pencak dermayon.
Tangkis Gebug - photo by Panji Darussalam - |
Teknik Pertahanan (Bertahan)
- Adu Fisik, teknik pertahanan thai boxing sering kali mengandalkan kekuatan fisik untuk mempertahankan diri. Dalam teknik bertahan pencak dermayon pun sama, hanya saja dalam pencak dermayon, hal ini dilakukan apabila benar-benar ada peluang untuk menjatuhkan musuh. Jadi meskipun terpukul oleh musuh, tapi kita bisa memberikan pukulan yang beruntun pada musuh, agar bisa menjatuhkan musuh.
- Tangkis Gebug, dalam seni beladiri, kita bisa menggunakan lengan, kaki dan sikut untuk menangkis serangan lawan. Pencak Dermayon juga menggunakan lengan, kaki dan sikut untuk menangkis serangan musuh. Hanya saja, seringkali serangan lawan ditangkis menggunakan pukulan. Misalkan musuh hendak menyerang bagian wajah kita dengan pukulan, maka tak ayal pukulan dari musuh tersebut ditangkis menggunakan pukulan. Tapi jangan salah, mungkin kedengarannya teknik ini sulit dilakukan, butuh ketepatan untuk menangkis pukulan dengan pukulan. Namun bagi orang - orang yang ahli dalam beladiri jenis ini, bukanlah hal yang sulit untuk melakukan teknik ini.
- Besi-besi, mungkin ini yang menjadi salah satu ciri khas dari beladiri dermayon. Kebanyakan seni beladiri memiliki kuda-kuda yang sedikit melebar. Mungkin saja hal ini dilakukan untuk menjaga posisi kuda-kuda agar selalu rendah. Namun lain halnya dengan teknik kuda-kuda pencak dermayon yang dalam bahasa Indramayu kuda-kuda biasa disebut dengan istilah besi-besi. Beladiri ini menggunakan besi-besi yang rendah namun posisi kaki sedikit menyempit. Hal ini dilakukan agar kita bisa dengan cepat dan mudah mengangkat atau menggeser kaki yang posisinya berada dibelakang, karena tak jarang musuh menyerang kaki yang posisinya berada dibelakang. Apalagi kalau kita sedang dikeroyok! Bukan hanya itu saja, teknik ini dilakukan untuk mempercepat gerakan, konon, satu kedipan mata saja bisa berakibat fatal. Berarti siapa cepat dia dapat!
- Kerep Nutup, posisi yang satu ini juga banyak ditemui pada berbagai aliran seni beladiri, selalu menutup posisi tubuhnya untuk mengantisipasi serangan musuh. Tapi terkadang dalam pertarungan, adakalanya aliran beladiri lain memiliki posisi yang terbuka, sehingga memberi peluang pada musuh untuk menyerang kita. Tapi, tentu saja setiap aliran beladiri memiliki teknik lain untuk menghadapi serangan-serangan dari musuh yang memanfaatkan posisi terbuka tersebut. Sedangkan dalam pencak dermayon, menutup posisi tubuh sangat mutlak dilakukan. Karena mungkin pencipta beladiri ini menciptakan pertahanan seperti ini dikarenakan ia tidak mau mengambil resiko. Sepandai-pandainya kita menangkis serangan musuh, mungkin tidak semua serangan dapat kita tangkis. Dalam pertarungan, kita hanya membutuhkan sedikit peluang untuk menjatuhkan musuh.
Kerep Nutup - photo by Panji Darussalam - |
Teknik Penyerangan
- Bertahan sambil menyerang, pencak Dermayon memiliki teknik yang selalu menyerang tanpa melupakan pertahanan diri. Makanya, dalam beladiri pencak dermayon, hal sekecil apapun sangat amat diperhatikan, bahkan posisi telapak kaki saja tidak sembarangan. Teknik penyerangan biasanya dilakukan secara tiba - tiba, sama seperti teknik penyerangan milik Bruce Lee.
- Membalas serangan dengan serangan, seperti di jelaskan dalam teknik pertahanan, seringkali pukulan ataupun tendangan dari musuh kita tangkis menggunakan kepalan tangan. Jadi teknik membalas serangan dengan serangan ini sering dilakukan dalam beladiri ini.
- Pertarungan jarak dekat, beladiri ini adalah salah satu jenis beladiri yang yang memiliki teknik pertarungan jarak dekat, bahkan tak pernah jauh dari tubuh musuh.
- Serangan sikut yang beruntun, salah satu jenis beladiri yang kerapkali menggunakan sikut adalah muay thai atau biasa disebut dengan thai boxing. Tapi pencak dermayon pun tidak mau ketinggalan, beladiri ini menggunakan sikut untuk menyerang musuh secara beruntun, bukan hanya satu arah, tapi dari berbagai arah. Dan menurut pendapat saya, serangan sikut adalah salah satu jenis serangan yang agak sulit untuk ditangkis dan memiliki kekuatan yang lebih besar daripada pukulan.
- Selalu mengarah pada area mematikan pada tubuh lawan (Sesandi), mungkin beladiri jenis ini adalah salah satu jenis beladiri yang mematikan. Serangannya selalu tertuju pada titik rawan atau area mematikan pada tubuh atau biasa disebut dengan istilah sesandi. ketika diserang di daerah sesandi, musuh bisa cidera atau bahkan langsung mengalami kematian. Tapi tetap saja, semuanya bergantung kepada penggunanya.
- Tendangan, tendangan pada beladiri ini memiliki ciri khas tertentu dan memperhatikan setiap peluang serta posisi menendang, jadi tidak sembarangan menendang, harus menggunakan posisi yang tepat. Tidak boleh melakukan tendangan yang memerlukan banyak waktu sehingga memberi peluang pada musuh.
Nyapu/nyrimpung - photo by Panji Darussalam - |
Serangan dan Pertahanan Pada Pencak Dermayon
- Langka/Jengkah Telu, pada jurus ini, setiap posisi pada tubuh kita harus benar-benar pas, bahkan telapak kakipun harus berada pada posisi tepat, tidak boleh terlalu membuka atau menutup, jari-jari kitapun dilarang untuk menganga, kecuali pada gerakan tertentu, dan Ini berlaku pada setiap jurus, tapi Langka 3 ini yang paling rewel. Dan khusus jurus ini, diutamakan sekali untuk menutup semua titik serangan pada tubuh kita, posisi kakipun tidak boleh sejajar, salah satu kaki harus berada dibelakang kaki lainnya. Posisi besi-besi juga tidak boleh terlalu lebar, tapi posisi tubuh harus selalu rendah. Penyerangan pada jurus ini mengutamakan penggunaan sikut yang terarah dan selalu menerobos pertahanan musuh, meskipun harus mengambil resiko terpukul. Serangan kunciannya kebanyakan mematahkan tangan dan selalu menyerang area tubuh yang sangat rentan. Pukulannya harus cepat dan tidak boleh memukul dengan posisi siku lurus. Area serangannya dari semua arah, tengah, samping bawah, dan atas. Satu pukulan masuk ketubuh lawan, maka sikut dan tangan akan terus dilancarkan sampai musuh jatuh sekalipun.
- Langka/Jengkah Papat, pada jurus ini memiliki posisi bertarung yang hampir sama dengan Cimande, yang membedakan adalah penggunaan kakinya. Langka Papat selalu memasuki pertahanan kaki musuh untuk kemudian menjatuhkannya. Bukankah manusia ibarat sebuah kerucut yang dibalik? Penggunaan jurus ini sangat tepat bila digunakan dalam posisi dikeroyok, hanya butuh beberapa detik untuk menjatuhkan 5 orang.
- Langka/Jengkah Lima, jurus ini terlalu rumit, jurus sempurna dan pamungkas, tapi yang jelas jurus ini selalu berusaha melipat tubuh musuh, meskipun pada posisi melompat sekalipun. Jurus ini punya naluri untuk membunuh, makanya setiap gerakan akan sangat mematikan. Layaknya Kalong --kekelawar.
Demikianlah
tulisan tentang Pencak Dermayon ini, semoga bisa membuka mata kita
dan melihat kalau sebenarnya ilmu beladiri yang ada di Indramayu ini tidak kalah dengan
beladiri lain maupun dari
negara lain, atau bahkan mungkin bisa jadi lebih hebat. Mari kita gali seni dan
kebudayaan bangsa sendiri, jangan hanya mengagumi bangsa lain, tapi yang harus
kita lakukan adalah “bagaimana agar bangsa lain kagum akan bangsa Indonesia?”
Terus
terang tulisan ini
sebagai bentuk keprihatinan melihat kondisi yang menimpa pada anak bangsa yang
sudah mulai meninggalkan beladiri leluhur, seakan lebih keren ketika kita
belajar karate, taekwondo, dan lainnya, padahal itu beladiri adalah milik
bangsa lain. Kebanggan pada milik bangsa sendiri sudah ditinggalkan.
Pencak
silat tradisional warisan nenek moyang kita, semakin
hilang gelora, bak hidup segan mati tak mau.
Ayolah anak bangsa, didaerahmu pasti ada
beladiri-beladiri warisan nenek moyang yang tidak kita ketahui. Cari dan pelajari
semua itu, karena satu-satunya warisan nenek moyang kita hanyalah ilmu. Salam Budaya !!
***
Meneer Panqi
Sekretaris Indramayu Historia Foundation
Via
esai
BTW.. itu foto darimana kang?
BalasHapusFotografer ang
HapusKang minta rekomendasi buat belajar silat dermayon nya ke siapa ya🙏
HapusAss... Boleh saya blajar kang saya juga dari indramayu patrol.. Ada no hp/wa yg bisa dihubungi
BalasHapusIni perguruan nya dmna yah
BalasHapus