Opini
Berguru Sukses pada Syahwat
Ngomongin
soal syahwat dan bisnis, ada pelajaran berharga yang bisa diambil. Tidak percaya?
Wajar. Yuk, kita berikan kesempatan otak untuk berpikir.
Manusia
secara fitrahnya memang diberkati dengan adanya naluri syahwat, begitupun
dengan nalurinya sebagai seorang pebisnis, apa sebab? Karena manusia jago untuk
memperhitungkan soal untung dan rugi.
Sangat
jarang manusia gagal melampiaskan naluri syahwatnya. Rata-rata manusia, ketika
dielus oleh gairah yang bertubi-tubi. Selalu kreatif bagaimana cara menyalurkan
nafsu seksualnya? Mulai dari cara halal, sampai dengan cara haram. Mulai dari
cara yang legal, sampai dengan cara yang ilegal.
Mulai
dari cara normal, sampai dengan cara konyol.
Mulai secara terang-terangan, sampai dengan cara sembunyi-sembunyi. Mulai
dari cara bujuk rayu, sampai dengan cara paksa. Mulai dari cara kerjasama,
sampai dengan cara menuntaskannya sendiri.
Singkatnya,
begitu gelora birahi itu menyengat segenap jiwa raga. Dia akhirnya tetap disalurkan.
Segala penghalang bisa ditembus. Jika tidak ada kesempatan, kita selalu cari
dan terobos momennya. Target hanya satu: “Tersalur”.
Lalu
mengapa saat menggapai sebuah impian jarang berhasil? Mengapa untuk membangun
bisnis jarang berhasil? Karena kita tak berguru pada syahwat. Begitu ditampar
sebuah masalah, langsung lemas. Begitu bisnis dihadapkan oleh sebuah tantangan,
langsung “KO” menyerah. Bahkan lari tunggang langgang sambil berkata: “Saya
tidak cocok menjadi pebisnis”.
***
Via
Opini
Posting Komentar