Tokoh
Kartiwen atau lebih akrab dipanggil dengan nama Mimi Tiweng adalah seniman tari ronggeng ketuk yang tersisa di Indramayu. Kesenian ini memang memprihatinkan kondisinya. Selain ditinggalkan pecintanya, juga tidak ada generasi yang mau meneruskannya.
Ronggeng pada dasarnya untuk menunjukkan suatu identitas seseorang, biasanya penari wanita. Ronggeng ketuk meski tak serupa hampir mirip dengan seni tari sejenisnya, seperti ronggeng tayub, gunung dan ketuk tilu.
Perlu diketahui, bahwa tidak semua penari wanita bisa disebut ronggeng. Juga, tidak semua jenis tari yang menyertakan penari wanita bisa disebut ronggeng. Contohnya, penari wanita dalam pertunjukan wayang wong, dramatari, dan topeng tidak lazim disebut ronggeng.
Penyebutan ronggeng erat kaitannya dengan tarian yang dimainkan dengan pasangan, utamanya pria. Konon, ronggeng ketuk dimaksudkan untuk 'mbebeda' para jejaka. Penari wanita ini akan menggoda pria untuk menarik perhatiannya, saling pandang lalu saling jatuh cinta.
Dulu, ronggeng ketuk biasanya dibawakan oleh para gadis untuk menggoda para perjaka. Tarian ini sekarang hanya bisa ditemukan dalam acara adat 'ngarot' di wilayah Kecamatan Lelea, Indramayu.
***
Biografi | Mimi Tiweng, Sang Ronggeng Prigel
Mimi Tiweng Si Ronggeng Ketuk |
Ronggeng pada dasarnya untuk menunjukkan suatu identitas seseorang, biasanya penari wanita. Ronggeng ketuk meski tak serupa hampir mirip dengan seni tari sejenisnya, seperti ronggeng tayub, gunung dan ketuk tilu.
Perlu diketahui, bahwa tidak semua penari wanita bisa disebut ronggeng. Juga, tidak semua jenis tari yang menyertakan penari wanita bisa disebut ronggeng. Contohnya, penari wanita dalam pertunjukan wayang wong, dramatari, dan topeng tidak lazim disebut ronggeng.
Penyebutan ronggeng erat kaitannya dengan tarian yang dimainkan dengan pasangan, utamanya pria. Konon, ronggeng ketuk dimaksudkan untuk 'mbebeda' para jejaka. Penari wanita ini akan menggoda pria untuk menarik perhatiannya, saling pandang lalu saling jatuh cinta.
Dulu, ronggeng ketuk biasanya dibawakan oleh para gadis untuk menggoda para perjaka. Tarian ini sekarang hanya bisa ditemukan dalam acara adat 'ngarot' di wilayah Kecamatan Lelea, Indramayu.
***
Via
Tokoh
Posting Komentar