Opini
Malaikat Maut
Photo by terselubung.in |
Malaikat
maut membolak-balik daftarnya, jelas tertulis bahwa laki-laki dengan ciri-ciri
yang disebut meninggal di suatu negeri. Ia telah ribuan kali mengelilingi
negeri itu, tak jua menemukan lelaki dengan nama dan ciri yang ditulis. Ia pun
ditimpa keletihan.
Samar
terdengar pujian pada Tuhan. Sang malaikat mempertajam pendengarannya.
Bertambah jelas dan tahulah ia, bahwa itu berasal dari majelis Nabi Sulaiman.
Ia pun mendatangi majelis itu. Saat masuk, Nabi Sulaiman menyambutnya.
Tatkala ia
mengarahkan pandangan ke sekeliling ruangan, ia takjub, orang yang dicari ada
disini bersama Nabi Sulaiman dan bukan di negeri yang telah ia tuju. Ia tak
menghentikan pandangannya dan terus memperhatikan dengan seksama, apakah ini sungguh
orang yang ia cari-cari?
Lelaki itu
tidak tahu siapa yang datang. Ia merasa risih dengan pandangan tajam. Ia
meminta waktu untuk bicara dengan nabi Sulaiman. Ia bertanya siapa gerangan
sang tamu? datang untuk keperluan apa? Nabi Sulaiman menjawab, bahwasanya sang
tamu adalah malaikat maut.
Ketakutan
langsung menyergap sang lelaki. Ia berpikir kalau pandangan malaikat maut itu
menandakan, bahwa ia yang akan dijemput kematian. Ia mengajukan satu
permintaan, bahwa ia ingin diterbangkan bersama angin ke tanah India. Nabi
Sulaiman mengabulkan permohonannya. Lelaki itu melarikan diri berkendara angin
ke tanah India.
Nabi
Sulaiman kemudian kembali ke pendopo kerajaannya dan bertanya kepada malaikat
maut. "Kenapa kau memandangi terus
lelaki muda disampingku?”
Malaikat
maut menjawab. “Aku takjub padanya, aku
telah berkeliling India untuk mencarinya, telah tertulis bahwa ia meninggal di
India, aku tak menemukannya, dan aku takjub tatkala aku menemukannya ada
bersamamu, disini, di tanah Palestina, dan sekarang sang lelaki itu mendatangi
takdirnya"
***
Disadur dari
Tutik Hasanah, bersumber dari Mushannif Ibnu Abi Syaibah 34268.
Via
Opini
Posting Komentar