Pilem
Soekarno | 2013 | Biography, History | Pemeran : Ario Bayu, Maudy Koesnaedi, Tika Bravani, Lukman Sardi | Sutradara : Hanung Bramantyo | Penulis Naskah : Ben Sihombing | Negara : Indonesia | Durasi : 137 Menit
Karakater yang paling mengesankan dalam film ini menurutku adalah Inggit Ganarsih diperankan oleh Maudy Koesnadi.
Inggit meninggalkan suaminya yang pertama, karena jatuh cinta dengan Bung Karno. Inggit mengikuti Bung Karno di pengasingan, Ende dan Bengkulu. Setia terbuang bersama. Untuk kemudian dia meminta cerai ketika Bung Karno jatuh cinta dengan Fatwamati.
“Sudah cukup aku mengantarmu sampai disini Kus”, demikian katanya.
Sedang adegan yang paling mengesankan adalah ketika Inggit memakaikan kopiah di kepala Bung Karno sebagai penghormatan yang terakhir kepada suaminya.
Kritik
Soekarno (2013)
Score : ⭐ ⭐ ⭐ ⭐
Soekarno | 2013 | Biography, History | Pemeran : Ario Bayu, Maudy Koesnaedi, Tika Bravani, Lukman Sardi | Sutradara : Hanung Bramantyo | Penulis Naskah : Ben Sihombing | Negara : Indonesia | Durasi : 137 Menit
Inggit meninggalkan suaminya yang pertama, karena jatuh cinta dengan Bung Karno. Inggit mengikuti Bung Karno di pengasingan, Ende dan Bengkulu. Setia terbuang bersama. Untuk kemudian dia meminta cerai ketika Bung Karno jatuh cinta dengan Fatwamati.
“Sudah cukup aku mengantarmu sampai disini Kus”, demikian katanya.
Sedang adegan yang paling mengesankan adalah ketika Inggit memakaikan kopiah di kepala Bung Karno sebagai penghormatan yang terakhir kepada suaminya.
Dahsyat. Setelah itu dia angkat koper, keluar dari rumah di Pegangsaan Timur, pergi ke Bandung ditampung oleh sahabat baiknya (dia tidak punya rumah sendiri ataupun keluarga yang bisa ditumpangi).
Ini adalah film biografi yang mengisahkan kehidupan dan perjuangan Bung Karno, presiden pertama Republik Indonesia. Film ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan dirilis pada tahun 2013.
Diawali dengan narasi kehidupan masa kecil Soekarno di Blitar, Jawa Timur. Kemudian, film ini mengikuti perjalanannya menuju ke Jakarta, tempat di mana dia menjadi salah satu tokoh sentral dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda.
Selama perjalanannya, kita melihat bagaimana Soekarno terlibat dalam berbagai organisasi politik dan nasionalis, serta upaya kerasnya untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan kolonial.
Selama perjalanannya, kita melihat bagaimana Soekarno terlibat dalam berbagai organisasi politik dan nasionalis, serta upaya kerasnya untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan kolonial.
Kisah cintanya dengan sejumlah wanita, termasuk dengan istri pertamanya, Inggit Garnasih, juga ditampilkan dalam film ini.
Puncaknya adalah ketika Indonesia akhirnya memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, dan Soekarno menjadi presiden pertama.
Puncaknya adalah ketika Indonesia akhirnya memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, dan Soekarno menjadi presiden pertama.
Namun, film ini juga menghadirkan tantangan-tantangan yang dihadapi Soekarno setelah kemerdekaan, termasuk konflik internal, upaya pembunuhan, dan tekanan dari kekuatan asing.
Secara keseluruhan, film ini memberikan gambaran yang mendalam tentang sosok Soekarno, seorang pemimpin yang karismatik dan bersemangat, serta menggambarkan perjuangannya yang menginspirasi dalam memimpin bangsa Indonesia menuju kemerdekaan.
Secara keseluruhan, film ini memberikan gambaran yang mendalam tentang sosok Soekarno, seorang pemimpin yang karismatik dan bersemangat, serta menggambarkan perjuangannya yang menginspirasi dalam memimpin bangsa Indonesia menuju kemerdekaan.
Kritik
Tokoh-tokoh terlalu gendut, masa-masa yang susah. Soekarno dan kawan-kawan agak kegemukan di film tersebut. Pada masa itu, para pemimpin langsing-langsing, necis dan tak berperut.
***
***
Via
Pilem
Posting Komentar