Desa
Sejarah
Memang, pada
saat ini secara administrasi kepemerintahan tidak tersurat/ternyatakan Bangkir
sebagai wilayah administratif kependudukan tertentu yang berada di Kabupaten
Indramayu. Desa Bangkir sebatas nama yang cukup dikenal kemudian digunakan
sebagai nama sebuah pasar, yaitu Pasar Bangkir—bukan Desa Bangkir yang sekarang
kewilayahannya berada di Desa Rambatan Wetan Kecamatan Lohbener Kabupaten
Indramayu.
Di Abad 17 Bangkir adalah Sebuah Desa
Oleh : Ucha
M. Sarna*
Proyek Bandungan Bangkir. Arsip/HM Soeharto |
Tidak
sedikit masyarakat yang menduga-duga bahwa Bangkir dahulunya adalah nama sebuah
Blok, dan yang lebih meragukan lagi, nama Bangkir selalu dikait-kaitkan dengan
asal-usul namanya yang pada era tertentu (entah kapan) di daerah tersebut
banyak menghuni orang-orang bank (Pegawai Bank) sehingga dengan sendirinya
daerah tersebut tersohor dengan sebutan Bangkir.
Padahal
berdasarkan sumber (dokumen) yang saya dapatkan dari ANRI dan NA VOC, tentang
sebuah daftar masa lalu terkait desa, kepala desa, rumah tangga, upeti dan
penghasilan di Priangan, Jawa Barat, 1686 yang bertitimangsa Cheribon, 6 Maret
Tahun 1686 (ditandatangani oleh) Ad. Willemsoon. Daftar dilakukan di tahun 1686
oleh dua pegawai VOC yaitu Claes Hendriksz. dan Jan Carstensz.
Dengan jelas
menyuratkan Bangkir adalah salah-satu dari 22 desa (Villages) yang secara
administratif berada di Distrik Indramayu. Secara teks tertulis sebagai desa :
[Bh]anckir dengan kepala desanya (Village Heads) yaitu Angasara yang memimpin penduduk sebanyak 6 rumahtangga (cacah jiwa)
yang semuanya berprofesi sebagai petani sawah. Dan justru di arsip itu tidak
menyatakan keberadaan Desa Rambatan Wetan.
Sedangkan
kaitan nama Desa Bangkir dikarenakan banyak pegawai Bank yang menghuni di situ,
saya kira(hipotesa) itu hanya kirata basa—akronim.
Mengapa demikian, karena jauh sebelum VOC membuat kelembagaan perbankan, mereka
sudah menyebut desa itu dengan nama [BH]ANCKIR.
Memang
banyak nama desa maupun daerah dalam perkembangannya secara historical diambil
dari sesuatu apanya yang terkenal, menonjol maupun tersohor—baik sang tokoh
pendirinya, komoditi, kecenderungan perilaku maupun peristiwa (momuntem) yang
dinilai sangat berharga dan lain-lain.
Seperti
contoh singkatnya nama dari Cirebon yang ditinjau dari segi Bahasa terdiri dari
dua kata yakni ‘ci’ dan ‘rebon’, ‘ci’ dalam bahasa Sunda berarti air atau
sungai, sedangkan Rebon dalam Bahasa Jawa berarti udang. Cirebon berarti “Udang
yang diambil dari sungai”. Yang kemudian udang tersebut menjadi sebuah komoditi
yang terkenal di jamannya. Namun tidak demikian dengan Bangkir yang mengaitkan
dengan banyaknya pegawai bank.
Sebelum De
Javasche Bank (DJB) berdiri, VOC terlebih dahulu membuat lembaga perbankan
yaitu pada periode 1743-1750. Tepatnya, pada tanggal 20 Agustus 1746 VOC
mendirikan Bank Van Leening yang pada saat itu kegiatannya tidaklah lebih
seperti pegadaian, yaitu memberikan pinjaman dengan jaminan barang-barang
berupa emas, perak, batu permata, kain-kain, dll. Atas dasar mengalami
kesulitan mengembangkan modal, maka status bank tersebut dirubah menjadi bank
wesel.
Selanjutnya
VOC membuat lembaga perbankan lagi pada 1 September 1752, yakni Bank Courant,
yang selanjutnya kedua bank tersebut digabungkan menjadi De Bank courant en
Bank van Leening. Dalam perjalanannya akuisisi bank tersebut mengalami
persoalan yang sama sehingga VOC terpaksa menutupnya, walaupun pada era
Daendels (1808-1811) bank dinyatakan hidup kembali, hingga kemudian pada 24
Januari 1828 dengan Surat Keputusan Komisaris Jenderal Hindia Belanda No.25
ditetapkan Akte Pendirian De Javasche Bank.
Kesimpuan
dari catatan kecil ini, bahwa Bangkir yang dianggap bukanlah nama desa
merupakan kekeliruan literatur. Sesunggunya melalui catatan-catatan kecil
ataupun surat-surat diplomatic antara penguasa Indramayu dan PemerintahanAgung
VOC di Batavia pada abad 17 nama Bangkir sudah tersebut sebagai sebuah desa.
Sebagaimana
paparan di atas, bahwa nama Bangkir / [Bh]anckir sudah ada sebelum VOC membuat
kelembagaan perbankan. Artinya ada kemungkinan bahwa nama Bangkir yang terlebih
dahulu lahir dibanding Bank tidaklah terkait dengan asal-usul Bangkir
dikarenakan di daerah tersebut banyak menghuni pegawai-pegawai Bank atau ada
salah-satu pegawai bank yang berpengaruh.
Salam, semoga
catatan kecil ini bias menjadi rujukan atau wacana yang dapat dikembangkan di
kemudian hari sepanjang literature maupun teori-teori baru ditemukan.
***
Seniman dan Aktivist Lembaga Kebudayaan Indramayu
Seniman dan Aktivist Lembaga Kebudayaan Indramayu
Via
Desa
Posting Komentar