Opini
Bahkan, sampai dalam keadaan darurat pun mereka masih saja tersenyum. Senyum itu semacam strategi branding dalam bisnis penerbangan. Setiap maskapai berani membayar pramugari profesional dengan sangat mahal. Inilah value brand dalam bisnis dunia penerbangan.
Rasanya nggak asyik dan ada yang kurang, maskapai penerbangan tanpa pramugari. Bagai sayur tanpa garam, kalo pepatah bilang. Nah, begitupun dengan puskesmas.
Bagaimana kesan kalian ketika mengunjungi Puskesmas di Kota Kecamatan? Ah, seandainya para perawat di puskesmas pelayanannya mirip pramugari di pesawat.
Hahhahaha. Ngimpi kali yee! Perawat di puskesmas itu rata-rata selalu pasang muka cemberut. Mrengut ditekuk raine, kalo kata orang Indramayu. Itu muka perawat nggak ada ramah-ramahnya sedikit juga. Aneh ya! Padahal kan mereka kan digaji dan dibayar.
Jadi berpikir, apa karena warisan budaya dari dulunya? Apa karena beban tugasnya yang banyak? Apa karena sudah jadi kebiasaan. Bayangkan coba! Seandainya mereka ramah-ramah, senyum manis selalu dibibir, sepertinya pasien bakal betah berobat ke puskesmas.
Memang tidak semuanya seperti itu. Kalo mood lagi bagus ya ramah. Kalo mood lagi jelek, muka dipasang cemberut kuadrat. Ampuuuuuuuuuuuuuun yakin!
Ternyata itu tidak hanya dialami oleh aku saja. Teman dan tetangga juga mengiyakan. Apalagi nenek-ku! Nenek nggak pernah mau lagi ke puskesmas. Seakan kapok kalo diajak berobat ke puskesmas. Ditanya alasannya apa? Nenek jawab.
"Embugah, kita tah bli kiyeng diprenguti bae ning sustere".
Aku sendiri biasa saja sih, apalagi tahun kemaren pernah dapat job foto di puskesmas. Malah kalo bisa sih, sering-sering aja! Meski suka pasang muka cemberut, perawat-perawat puskesmas ini rata-rata masih gadis. Aduuuuuh kinyis-kinyis mateng manggis.
Kalian juga, khususnya para pria sejati penjaja cinta. Nggaj jadi bete nungguin istri atau keluarga sewaktu berobat. Lama juga nggak apa-apa. Di depan kan ada pemandangan daun muda yang menggoda.
***
Pramugari dan Perawat
Ada hal yang paling menonjol di benak kita kalo ngomongin soal pramugari. Mereka ini selalu murah senyum. Bibirnya selalu mengembang merekah penuh keramahan. Bagaimana mereka selalu tersenyum manis saat menyambut maupun melepas penumpang di kabin pesawat.
Bahkan, sampai dalam keadaan darurat pun mereka masih saja tersenyum. Senyum itu semacam strategi branding dalam bisnis penerbangan. Setiap maskapai berani membayar pramugari profesional dengan sangat mahal. Inilah value brand dalam bisnis dunia penerbangan.
Rasanya nggak asyik dan ada yang kurang, maskapai penerbangan tanpa pramugari. Bagai sayur tanpa garam, kalo pepatah bilang. Nah, begitupun dengan puskesmas.
Bagaimana kesan kalian ketika mengunjungi Puskesmas di Kota Kecamatan? Ah, seandainya para perawat di puskesmas pelayanannya mirip pramugari di pesawat.
Hahhahaha. Ngimpi kali yee! Perawat di puskesmas itu rata-rata selalu pasang muka cemberut. Mrengut ditekuk raine, kalo kata orang Indramayu. Itu muka perawat nggak ada ramah-ramahnya sedikit juga. Aneh ya! Padahal kan mereka kan digaji dan dibayar.
Jadi berpikir, apa karena warisan budaya dari dulunya? Apa karena beban tugasnya yang banyak? Apa karena sudah jadi kebiasaan. Bayangkan coba! Seandainya mereka ramah-ramah, senyum manis selalu dibibir, sepertinya pasien bakal betah berobat ke puskesmas.
Memang tidak semuanya seperti itu. Kalo mood lagi bagus ya ramah. Kalo mood lagi jelek, muka dipasang cemberut kuadrat. Ampuuuuuuuuuuuuuun yakin!
Ternyata itu tidak hanya dialami oleh aku saja. Teman dan tetangga juga mengiyakan. Apalagi nenek-ku! Nenek nggak pernah mau lagi ke puskesmas. Seakan kapok kalo diajak berobat ke puskesmas. Ditanya alasannya apa? Nenek jawab.
"Embugah, kita tah bli kiyeng diprenguti bae ning sustere".
Aku sendiri biasa saja sih, apalagi tahun kemaren pernah dapat job foto di puskesmas. Malah kalo bisa sih, sering-sering aja! Meski suka pasang muka cemberut, perawat-perawat puskesmas ini rata-rata masih gadis. Aduuuuuh kinyis-kinyis mateng manggis.
Kalian juga, khususnya para pria sejati penjaja cinta. Nggaj jadi bete nungguin istri atau keluarga sewaktu berobat. Lama juga nggak apa-apa. Di depan kan ada pemandangan daun muda yang menggoda.
***
Via
Opini
Posting Komentar