Opini
Derajat Orang yang Berpikir
Dewasa
ini, ada gejala baru akibat terjaminnya hidup membuat orang malas berpikir.
Apalagi dengan kemudahan fasilitas search engine, orang dengan mudah menanyakan
segala hal kepada paman saya yang paling pinter. Paman Google, namanya.
Hhahaha. Termasuk saya.
Kemalasan
berpikir ini menjadikan agama sebagai pilihan terakhir untuk melarikan diri
dari berbagai beban hidup yang sulit. Orang tidak lagi percaya diri akan
kemampuan yang diberikan oleh Tuhan berupa akal dan pikiran, daya kemampuan
manusia yakni humanisme menjadi tumpul. Orang kembali dengan peristiwa di masa
lalu, yakni aliran mazhab teosentrisme.
Hal
itu bisa dilihat dari lulusan mahasiswa yang tak lagi berpikir kritis, dan
menerima begitu saja atas apa yang sudah ada. Tak melulu itu kesalahan diri
mahasiswi, ini juga akibat dosen dan guru yang hanya mengejar target kuantitas
predikat kelulusan. Kebanggaan pada prosentasi lulus, yang hakekatnya semu.
Padahal
kemajuan peradaban berasal dari banyaknya komposisi berpikir. Negatifnya berupa
kegagalan karena telah mencetak generasi yang enggan peduli pada soal-soal
sosial kemanusiaan.
***
Via
Opini
Posting Komentar