Pribadi
Sebagai
muslim saya termasuk kategori tidak taat-taat amat. So, mirip siswa yang rajin
nggak, malas nggak. Kadang
begitu, iman suka naik hari ini. Ee, besoknya langsung turun. Mending turunnya
satu bar, malah kadang ngedrop. Mirip suara hp Nokia, kluwek-kluwek.
Anniversary 3rd Ramadhan with You
Naik Beca Keliling desa. Foto/Meneer Pangky |
Sebagai
kepala keluarga, saya malu belum bisa memberikan contoh teladan sama istri,
Nyonya Panqi. Terutama saat ditegur, dikritik, atau diemin.
Saya suka
cari alasan untuk menjawabnya. Pada satu kesempatan nyonya bisa menerima.
Kesempatan lainnya malah dibantai abis argumentasi saya. Keok sih nggak, namun
ya malu saja. Sebab, yang ia butuhkan adalah keteladanan. Sedang diri saya,
belum bisa kasih macam teladan yang ia pinta.
Jadi suami
itu berat ternyata. Wajib ngasih nafkah lahir batin, juga harus bisa bimbing
dan didik istri. Sedang dalam hal tugas kedua itu, prakteknya bukan sekedar
diarahkan. Penting juga diaplikasikan lewat keteladanan sikap. Abote ning kene
aduh bapatua!
Sayang,
maklumi suamimu jika belum bisa jadi imam idamanmu!
***
Via
Pribadi
Posting Komentar