Opini
Suatu malam
dalam perang jaya, Prabu Duryudana mengundang mertuanya, Raden Arasoma atau
Prabu Salya. Ia curhat tentang kualitas prajurit korawa. Satu per satu bala
korawa gugur di tangan pandawa. Padahal, secara statistik jelas-jelas bala
korawa unggul dalam segala logistik dan persenjataan.
Harga sebuah Profesional
Arasoma alis Prabu Salya Foto/Istimewa |
Lebih
menyakitkan, lanjut ia curhat. Pendawa yang lima hanya dua turun gelanggang.
Yakni Arjuna dan Bima. Ditambah, tiga benteng pasukan udara, laut, dan udara.
Gatot Gaca, Entawan, dan Antarja. Praktis, hanya Bima dan putra-putranya yang
menghabisi bala korawa, 100 jenderal perang Astina.
Siapa
sebenarnya yang ahli strategi. Kresna sang Dewa Kamanusanlah the real
playmaker. Ini sebuah pesan kuno yang masih valid hingga sekarang. Bahwa,
kuantitas hanya bisa diungguli dengan kualitas. Seringkali terjadi SDM
berkualitas selalu bisa pecundangi mereka SDM yang secara jumlah lebih banyak
namun tidak dijamin mutu.
Maka, jangan
heran profesionalitas harganya mahal.
***
Via
Opini
Posting Komentar