Opini
Markas
polisi dibuat rusuh, senjata dirampas, polisi dibunuh, bom meledak di
tempat-tempat orang tengah beribadah. Biadab. Hanya manusia gila yang bisa
melakukan hal itu. Apapun argumentasinya, teror ya tetap nir-perikemanusiaan.
Teroris Ya Teroris Bae
Teror Barcelona. Foto/Sindonews |
Teror tidak
akan pernah membuat kita takut. Teror juga tidak akan merusak harmonisasi
kehidupan beragama yang sudah terjalin sejak ratusan tahun lalu. Indonesia
tidak punya catatan kerusuhan antar umat beragama.
Konflik yang
pernah terjadi di Poso dan Ambon pun masih debatable apakah murni soal agama
atau imbas intrik politik di Jakarta. Jika pun murni agama, skalanya sangat
kecil dan tidak memancing sentimen di daerah lain. Itu bukti hubungan antar
umat beragama di Indonesia secara umum sangat kuat dan saling percaya.
Ledakkan bom
Surabaya juga tidak akan mengganggu hubungan antara Islam - Kristen, atau Islam
dengan agama lainnya. Tidak. sebab ini bukan bom pertama (mudah-mudahan yang
terakhir) dan kita sudah membuktikan pada peristiwa-peristiwa serupa
sebelumnya.
Bom justru
kian mengeratkan harmonisasi dan persaudaraan antar umat beragama. Sebab semua
tahu, Islam tidak mengajarkan kekerasan.
Mari kita
hujat, kita kutuk, para pelaku teror dan ajaran teroris. Tapi jangan hujat baju
gamisnya, jangan hujat jilbabnya, jangan hujat takbirnya. Mayoritas umat Islam
juga membenci pelaku teror meski gamisnya sama, meski jilbabnya sama, meski
takbirnya sama.
Oleh karena
itu juga, kita menolak aksi teror dijadikan alasan pembenar pihak-pihak yang
ingin membawa kemunduran bagi negeri ini.
***
Via
Opini
Posting Komentar