esai
Dalam penelitian ini perjudian tidak hanya dilihat sebagai bagian dari rekreasi. Sebagaimana Koentjaraningrat tekankan, lebih dari itu bagi sebagian orang mungkin dianggap sebagai mata pencaharian pokok. Jadi, riset ini sengaja menggambarkan bentuk-bentuk permainan yang populer serta kedudukannya dalam spektrum sumber pendapatan penduduk desa.
Pendekatan yang digunakan adalah metode etnografi dilengkapi survei quisioner. Survei hanya diperlukan untuk mengetahui latar sosial-ekonomi hingga adanya perjudian. Sedangkan soal wacana, praktek, dan aneka bentuk dijudi digali berdasarkan wawancara dengan informan. Baik itu wawancara dengan pelaku maupun bukan pelaku tapi dianggap mengetahui kegiatan judi di sekitarnya.
PERMAINAN JUDI
Menjelang sore hari baik di sebuah warung, rumah, maupun tempat khusus akan disulap menjadi arena perjudian. Bermacam-macam jenis judi bisa digelar di tempat ini mulai dari sabung ayam (adu jago), grompot (tebak bola), kuclak (tebak dadu), bingo-bingo (nyusun angka), bar (tebak gambar dalam mesin) maupun main kartu (domino, remi, capsah).
Arena perjudian digelar hampir setiap hari. Sepi hanya seusai terjadi penggebrekan oleh aparat kepolisian untuk beberapa waktu. Dalam garis besarnya pelaku judi ada dua. Yakni, bandar & pemasang. Bandar ini pengendali arena judi. Merekalah yang membayar pemenang dan menarik uang pemasang yang kalah.
Bandar ini bisa dilakukan perseorangan maupun kongsi. Dari ke tujuh jenis yang dijelaskan di atas semuanya adalah jenis judi taruhan. Artinya, pemasang bertaruh dengan uangnya untuk angka, gambar, hewan, maupun aduan. Bila taruhannya menang, pemasang akan memperoleh hadiah yang berlipat-lipat. Nilai kelipatan tergantung kesepakatan awalnya.
Bahkan untuk kelipatannya ada istilah khusus, misalnya “mako”, “lisber”, “roma”, “apit”, “papatlima”, “limalas”, “pitungtalen”, “kliling”, dan “murni”.
Di desa-desa Kecamatan Balongan dan Sliyeg, pada dasarnya semua bentuk kegiatan permainan dan pertandingan bisa dijudikan. Turnamen bola dan pemilihan kuwu pun dijadikan ajang judi, bahkan bisa disebut sebagai arena judi bergengsi dan terbesar. Pokoknya, segala hal yang mengandung unsur pertandingan menang-kalah bisa dijudikan.
Berbagai bentuk perjudian yang ada paling tidak bisa digolongkan menjadi tiga ragam pokok, yaitu judi undian, judi taruhan, dan judi permainan-bertanding. Pemilahan ini sebenarnya tidak bisa diterapkan secara tegas karena seringkali ada semacam tumpang tindih antarberbagai ragam perjudian di dalam satu kegiatan judi. Pemilahan ini sekadar memudahkan pengelompokan.
Kategori judi undian adalah “grompot” dan bar. Sekitar tahun 2016, penduduk desa terkena demam grompot, sebuah praktik judi undian berdasarkan menebak hasil pertandingan bola. Kupon undian sebesar 10 ribu ditukar dengan menebak 10 pertandingan bola yang telah disiapkan bandar.
Kategori judi taruhan adalah pertandingan olahraga, pilwu dan adu jago. Pelaku tidak mesti turun ke permainan. Mereka lebih populer disebut pembotoh. Arena judi ini bisa antar pembotoh dan pembotoh vs bandar. Bila tebakan pembotoh menang, maka ia akan mendapatkan hadiah.
***
Budaya Judi di Pedesaan Indramayu [2]
Kuclak |
METODOLOGI
Dalam penelitian ini perjudian tidak hanya dilihat sebagai bagian dari rekreasi. Sebagaimana Koentjaraningrat tekankan, lebih dari itu bagi sebagian orang mungkin dianggap sebagai mata pencaharian pokok. Jadi, riset ini sengaja menggambarkan bentuk-bentuk permainan yang populer serta kedudukannya dalam spektrum sumber pendapatan penduduk desa.
Pendekatan yang digunakan adalah metode etnografi dilengkapi survei quisioner. Survei hanya diperlukan untuk mengetahui latar sosial-ekonomi hingga adanya perjudian. Sedangkan soal wacana, praktek, dan aneka bentuk dijudi digali berdasarkan wawancara dengan informan. Baik itu wawancara dengan pelaku maupun bukan pelaku tapi dianggap mengetahui kegiatan judi di sekitarnya.
PERMAINAN JUDI
Menjelang sore hari baik di sebuah warung, rumah, maupun tempat khusus akan disulap menjadi arena perjudian. Bermacam-macam jenis judi bisa digelar di tempat ini mulai dari sabung ayam (adu jago), grompot (tebak bola), kuclak (tebak dadu), bingo-bingo (nyusun angka), bar (tebak gambar dalam mesin) maupun main kartu (domino, remi, capsah).
Arena perjudian digelar hampir setiap hari. Sepi hanya seusai terjadi penggebrekan oleh aparat kepolisian untuk beberapa waktu. Dalam garis besarnya pelaku judi ada dua. Yakni, bandar & pemasang. Bandar ini pengendali arena judi. Merekalah yang membayar pemenang dan menarik uang pemasang yang kalah.
Bandar ini bisa dilakukan perseorangan maupun kongsi. Dari ke tujuh jenis yang dijelaskan di atas semuanya adalah jenis judi taruhan. Artinya, pemasang bertaruh dengan uangnya untuk angka, gambar, hewan, maupun aduan. Bila taruhannya menang, pemasang akan memperoleh hadiah yang berlipat-lipat. Nilai kelipatan tergantung kesepakatan awalnya.
Bahkan untuk kelipatannya ada istilah khusus, misalnya “mako”, “lisber”, “roma”, “apit”, “papatlima”, “limalas”, “pitungtalen”, “kliling”, dan “murni”.
Di desa-desa Kecamatan Balongan dan Sliyeg, pada dasarnya semua bentuk kegiatan permainan dan pertandingan bisa dijudikan. Turnamen bola dan pemilihan kuwu pun dijadikan ajang judi, bahkan bisa disebut sebagai arena judi bergengsi dan terbesar. Pokoknya, segala hal yang mengandung unsur pertandingan menang-kalah bisa dijudikan.
Berbagai bentuk perjudian yang ada paling tidak bisa digolongkan menjadi tiga ragam pokok, yaitu judi undian, judi taruhan, dan judi permainan-bertanding. Pemilahan ini sebenarnya tidak bisa diterapkan secara tegas karena seringkali ada semacam tumpang tindih antarberbagai ragam perjudian di dalam satu kegiatan judi. Pemilahan ini sekadar memudahkan pengelompokan.
Kategori judi undian adalah “grompot” dan bar. Sekitar tahun 2016, penduduk desa terkena demam grompot, sebuah praktik judi undian berdasarkan menebak hasil pertandingan bola. Kupon undian sebesar 10 ribu ditukar dengan menebak 10 pertandingan bola yang telah disiapkan bandar.
Kategori judi taruhan adalah pertandingan olahraga, pilwu dan adu jago. Pelaku tidak mesti turun ke permainan. Mereka lebih populer disebut pembotoh. Arena judi ini bisa antar pembotoh dan pembotoh vs bandar. Bila tebakan pembotoh menang, maka ia akan mendapatkan hadiah.
***
Via
esai
Posting Komentar