esai
Budaya Judi di Pedesaan Indramayu [end]
EPILOG
Dalam alam pikiran Jawa, bermain judi (maen),
merupakan salah satu dari lima falsafah ajaran Sunan Ampel yakni “moh limo”
lima bentuk haram. Selain bermain judi, kegiatan haram lainnya adalah maling
(mencuri), madon (melacur) madat (menyandu), dan minum (mabuk-mabukan).
Mohlimo merupakan kegiatan rekreatif yang
terlarang sekaligus sumber-sumber penghidupan tidak
wajar yang lama dikenal dalam masyarakat Jawa. Dalam berbagai penyelidikan arkeologi
dan filologi, masyarakat Jawa sudah mengenal perjudian sejak abad ke-8 M.
Meski
berkedudukan sebagai kegiatan rekreatif yang terlarang, permainan judi masih
saja ditemukan di banyak tempat, cocok dengan kesimpulan Tjan Tjoe Siem bahwa yang oleh undang-undang tak diizinkan, dengan secara gelap masih dilakukan
juga. Yang dilarang polisi, dikerjakan di tempat-tempat yang jarang atau sama sekali
tidak akan didatangi abdi negara ini (Tjan Tjoe Siem 1988: 131).
Akhirnya, sebagai suatu kebiasaan, berjudi masih sedikit sekali diselidiki oleh para peneliti
sosial dan kiranya perlu diadakan suatu penelitian khusus untuk mengetahui
sampai batas manakah kebiasaan ini sudah berakar dalam diri para penduduk desa (Koentjaraningrat
1984: 211).
Dari hasil penelitiannya di sebuah desa di
Jawa Timur, antropolog Denmark Sven Cederroth (1995: 170, 194-200) menemukan
bahwa akar dari kebiasaan buruk berjudi ini dekat ke
persoalan siasat-siasat untuk bertahan hidup (strategies for survival) yang menunjukkan betapa beratnya persaingan
memasuki saluran-saluran sempit penghidupan halal yang
disesaki para pencari nafkah pedesaan.
***
[*] Meneer Panqi, Kepala Litbang Dewan Kesenian Indramayu
DAFTAR
PUSTAKA
Cederroth, Sven. 1995. Survival and Profit in Rural Java: The Case of an Javanese Village.
Nordic Institute of Asian Studies Monograph Series, No. 63. Richmond, Surey:
Curzon Press.
Heringa, Henz. 1997. Dewi Sri in Village Garb: Fertility, Myth, and Ritual in Northeast Java,
Asian Folklore Studies, 56: 355-377.
Koentjaraningrat. 1984. Kebudayaan Jawa. Jakarta: PN. Balai Pustaka.
Tjan Tjoe Siem. 1988. Permainan Kartu Jawa, dalam A. Ikram (ed.) Bunga Rampai Bahasa, Sastra,
dan Budaya. Jakarta: Intermasa, hlm. 131-143.
Ayatrohaedi. 2005. Sundakala Cuplikan Sejarah Sunda. Jakarta : Gramdedia
Dasuki, Dkk. 1977. Sejarah Indramayu.
Indramayu : Pemda Indramayu
H.R. Sutadji K.S. 2003. Dwitunggal pendiri
Darma Ayu Nagari : Aria Wiralodra (Aria Indrawijaya) & Nyi Endang Darma
(Ratu Gandasari). Jakarta : Perum Percetakan RI
Wildan, Dadan. 2003. Sunan Gunung Jati antara
fiksi dan fakta : Pembumian Islam Dengan Pendekatan Struktural Dan Kultural.
Bandung : Humaniora
Via
esai
Posting Komentar