Cerbung
Prabu Nala & Permaisuri Dewi Damayanti | EPS #1
Ilustrasi by Boyke Rustiaji |
Kisah
ini diceritakan dalam Serat Prabu Nala karangan DR. H. Van Prooye-Salomons pada tahun 1935 dan
digubah oleh Raden Rangga Wirawangsa. Prabu Nala adalah seorang raja yang gagah
perkasa, rupawan dan bijaksana. Pada masa kekuasaannya Kerajaan Nisada
menggapai puncak keemasannya. Nisada menjadi negara yang adil, makmur, aman dan
tenteram. Kebijakan-kebijakan yang pro rakyat dan kerajaan yang maju, membuat namanya melambung dan disegani oleh negara tetangga.
Namun
dibalik kehebatannya ini, ia punya kekurangan. Suka bermain kuclak. Putra Prabu
Wirasena dari Nisada juga belum mempunyai permaisuri. Pada masa yang sama,
kerajaan tetangga Nisada, yakni Kerajaan Widarba. Kerajaan ini dipimpin oleh
Prabu Bima, seorang raja yang sudah sepuh. Memiliki putri yang sangat cantik
jelita.
Akibat
usianya yang tua, ia gelisah akan nasib penerusnya. Ia belum dikaruniai putra.
Suksesor penerus tahtanya. Ia pun meminta bantuan kepada Resi Damana. Berkat
do'a dan puja-puji sang resi, Prabu Bima dikaruniai lagi dua putra oleh Hyang
Kuwasa. Sang Danta dan Sang Danama.
Berita
kecantikan Dewi Damayanti menyebar kemana-mana. Raja-raja tetangga Kerajaan
Widarba banyak yang ingin melamar. Kecantikan sang dewi juga terdengar oleh
Prabu Nala. Meski belum melihat langsung, mendengar namanya saja hati Prabu
Nala sudah bergetar.
Pada
suatu hari, Prabu Nala berjalan-jalan di sekitar taman. Dilihatnya sekelompok
burung berbulu emas. Terpesona dengan keindahan burung tersebut, ia pun
berusaha menangkap. Namun ajaib, salah satu burung yang tertangkap bisa
ngomong. Si burung berjanji akan terbang ke Kerajaan Widarba dan menyatakan
cinta Prabu Nala kepada Dewi Damayanti, jika ia mau melepasnya. Prabu Nala pun
setuju dengan tawaran si burung.
Pada
suatu sore di taman negara Widarba, Dewi Damayanti sedang jalan-jalan.
Dilihatnya sekelompok burung berbulu emas. Ia pun mulai mendekati. Namun aneh,
salah satu burung ada yang mengajaknya berbicara. Si burung menjelaskan, bahwa
ia diutus oleh Prabu Nala untuk menyampaikan isi hatinya. Prabu Nala jatuh
cinta kepada Dewi Damayanti.
Dewi
Damayanti mendengar berita tersebut langsung senang. Ia pun mengagumi kehebatan
Prabu Nala yang bisa membuat kerajaannya maju. Si burung pun diutus kembali
oleh Dewi Damayanti untuk menyampaikan bahwa dirinya juga mengagumi Prabu Nala.
Demikianlah terjadinya kisah kasih dua sejoli rupawan lantaran burung berbulu
emas.
**
Via
Cerbung
Posting Komentar