Indramayu
Opini
Urutan Penyebutan Anak di Indramayu
Kamus Basa Indramayu. 2001 |
Wong Reang, penyebutan untuk orang Indramayu, mirip
orang palembang dengan 'wong kito galo' ataupun orang minang dengan 'urang
awak', mempunyai tatacara penyebutan untuk urutan anak. Tapi bukan seperti di
bali, yang ditempelkan ke nama anaknya.
Anak pertama disebut pembarep, berasal dari kata barep
yang artinya lebih dulu. Dalam sebuah pertemuan keluarga Indramayu, pasti
pernah mendengar pertanyaan 'kien tah pembarepe?' atau 'pembarep tah?'.
Anak kedua disebut penggulu, berasal dari kata gulu
yang berarti leher. Mengapa diambil dari leher, mungkin ditengarai dari posisi
leher yang di bawah kepala. Ada pula penyebutan penengah, bila anaknya ada
tiga. Anak kedua bukan dipanggil penggulu, tapi penengah.
Anak ketiga disebut pendada. Diambil dadi dada, yang
posisinya di bawah leher. Sedangkan anak terakhir, disebut weruju atau ruju.
Saya nggak tahu asal-usulnya dari mana. Bisa saja ini berasal dari bahasa Jawa
Kuna.
Sistem penyebutan berdasarkan urutan kelahiran anak
hanya mengenal 4 urutan kelahiran saja. Mirip penamaan anak dalam budaya Bali. Keluarga
yang memiliki anak lebih dari empat saya nggak tahu sebutannya apa? Barangkali
ada yang mau menambahkan, silakan berkomentar di bawah.
Pada masa lalu, penyebutan berdasarkan urutan
kelahiran anak cenderung digunakan oleh semua orang Indramayu. Bahkan, nama
sebutan orangtuanya juga berubah diundang memakai nama anak. Tujuan dari
penyebutan nama ini agar lebih mudah membedakan dan mengingat. Orang-orang
Indramayu jaman dulu, suka sekali beranak. Ada istilah populernya 'tunji'
setahun siji, tiap tahun beranak satu.
***
Via
Indramayu
Posting Komentar