Indramayu
Sejarah
Waterleiding Maatschappij Indramajoe - Ledeng Kota Mangga
Sebagai kota yang sudah berkembang sebelum penjajahan Belanda. Indramayu banyak memiliki gedung-gedung peninggalan kolonial.
Dari sekian banyak gedung yang masih berdiri kokoh adalah bangunan PDAM Tirta Darma Ayu atau Waterleiding Maatschappij Indramajoe.
Berdasarkan catatan PDAM TDA, bangunan tersebut berdiri sejak tahun 1932. Berkapasitas 20 liter/detik. Memanfaatkan sumber air baku dari Sungai Cimanuk melalui saluran irigasi Sindupraja.
Sebenarnya Belanda meniru kebiasaan penduduk Jawa yang merebus air sebelum diminum. Dalam buku Direktori Perpamsi, Sir Stamford Raffles, pada tahun 1817 mencatat kebiasaan pribumi tersebut.
Sebenarnya Belanda meniru kebiasaan penduduk Jawa yang merebus air sebelum diminum. Dalam buku Direktori Perpamsi, Sir Stamford Raffles, pada tahun 1817 mencatat kebiasaan pribumi tersebut.
Juga, konon di Indramayu, pada tahun 1900-an ada tuan tanah yang memiliki sumur yang airnya sangat jernih. Pemilik sumur tersebut memperdagangkan air sumur tersebut dengan harga 1 gulden per drum (200 liter).
Namun, kebiasaan itu diubah setelah muncul wabah penyakit menular mulai dari disentri, tifus bahkan kolera.
Karenanya, orang-orang Belanda tidak mau lagi minum air sungai dan sumur. Khususnya para pejabat kolonial. Ambtenaar.
Para ambtenar kelas atas mendatangkan air dari Cirebon. Satu guci seharga 2 gulden. Dari mata air Cipaniis.
Selain mahal dan juga kurang efisien jarak. Lalu dibangunlah Waterleiding Maatschappij Indramajoe. Pembangunan sarana air minum ini untuk memenuhi kebutuhan orang Belanda.
Kota-kota yang dibangun waterleiding adalah kota-kota yang memiliki arti strategis bagi Belanda, baik dari segi politis, keamanan, maupun ekonomi seperti pertanian, pertambangan, perniagaan, perkebunan dan pelabuhan.
Pada masa itu, waterleiding bedrijf atau perusahaan air minum kotapraja menginduk ke Department van Volksgezondheid. Mirip Kementerian Kesehatan jaman sekarang.
Sebagai tambahan, dikarenakan dikelola oleh kotapraja. Waterleiding Maatschappij Indramajoe memungut tagihan air yang dipakai oleh pelanggan.
Direktur PU Pemerintah Hindia Belanda menyepakati tarif air bersih sebagai berikut :
- Untuk menyiram jalan, lapangan, pertamanan, pembersihan parit 0,05 gulden.
- Untuk badan amal seperti rumah sakit dan lain-lain 0,10 gulden.
- Untuk kantor umum dengan pemakaian minimal 10 m3 0,20 gulden.
- Untuk pemakaian rumah tangga, kandang hewan dan menyiram halaman dengan pemakaian minimal 5 m3 per bulan 0,20 gulden.
- Untuk hotel, restoran, dan gedung pertemuan dengan pemakaian minimal 25 m3 per bulan 0,20 gulden.
- Untuk keperluan industri dengan pemakaian minimal 12,5 m3 per bulan 0,40 gulden.
Via
Indramayu
Posting Komentar