Politik | Branding Iklan-iklan Politik
Ilustasi. Foto/Istimewa |
Rakyat Indramayu sebentar lagi akan hajatan demokrasi. Pilbup 2020. Iklan-iklan politik sudah ramai di ruang publik. Pinggir jalan, tiang listrik dan telepon, depan gedung sampai-sampai di kuburan pun ada.
Bukan saja di dunia offline, online pun ramai, iklan-iklan tersebut didagang oleh tim suksesnya.
Pasang iklan beginian, biayanya jangan anggap remeh. Bisa tembus ratusan hingga milyaran rupiah. Eman-eman jika nggak ada dampak bagi pemasangnya.
Lebih-lebih bilamana iklan politik yang dibuat tidak meaningful. Nggak ada pesan di dalam-nya. Tanpa makna. Apalagi menggunakan kata-kata yang dibuat umum. Sasarannya nggak ngena, pembacanya pun tidak akan membicarakannya.
Tulisan ini tidak akan membahas iklan-iklan pilbup Indramayu tahun 2020. Saya mau bertolak ke gelaran pilbup sebelumnya. Pilbup 2015. HATI versus TORA.
Pertama, iklan-iklan dari HATI. Iklan-iklan dari kubu ini cukup konsisten dengan jargon yang mereka dagangkan. Yakni, Indramayu Remaja. Selebihnya tidak ada yang khusus. Apalagi beda dan menarik.
Selanjutnya iklan-iklan dari TORA. Kubu ini jualannya
adalah Indramayu Bangkit. Lumayan konsisten dengan slogan gerakan perubahan.
Selain jargon tersebut kubu ini mendagangkan "anti dinasti politik".
Dulu, saya berharap ada iklan yang inspiratif, beda
dan menarik di tengah iklan-iklan biasa yang cenderung asal-asalan dibuat.
***
kalau cara downloadnya gimana ia????
BalasHapusPake video downloader
Hapus